Sabtu, 26 April 2014

SEJARAH SUKU PEKAL BENGKULU UTARA

SEJARAH SUKU PEKAL BENGKULU UTARA
Lokasi dan Lingkungan Alam Suku Pekal
Sukubangsa Pekal sebagai salah satu dari 8 Sukubangsa yang terdapat di wilayah Propinsi Bengkulu, Sukubangsa ini berada diantara dua sukubangsa dominan berada diperbatasan mereka yakni Sukubangsa Minangkabau dan sukubangsa Rejang. Wilayah kebudayaan Pekal secara langsung berbatasan dengan daerah kebudayaan lainnya. Diutara wilayahkebudayaan Pekal berbatasan dengan daerah budaya sukubangsa Muko-muko, di Timur berbatasan langsung dengan daerah budaya sukubangsa Rejang, di Selatan berbatasan dengan wilayah suku Rejaang yaitu urai Bengkulu Utara dan di Barat berbatasan langsung dengan lautan Indonesia.
Suku pekal itu sendiri berada bermungkim didaerah Ketahun dan sebagian di Ipuh Kecamatan Bengkulu Utara. Mulai dari Muara Ketahun sampai dengan Muara Santan. Namun di daerah ketahun itu juga ada daerah trans yang berasal dari Jawa terletak dj Dusun Bukit Durian,Karang pulau,Tanjung Dalam dll. Masyarakat suku pekal itu keadaan alam masih banyak hutan-hutan belantara dan juga dekat dengan laut.
Dasar Mula Suku Pekal
Sukubangsa Pekal berkaitan dengan mitologi Sukubangsa lainnya yang dominan terdapat diperbatasan Sukubangsa Pekal. Mitologi ini berkaitan dengan mitologi SukuBangsa Rejang dan hikayat Raja Indropuro dari Minang. Mitologi sukubangsa Rejang sendiri memiliki pertalian erat dengan hikayat-hikayat kerajaan Pagaruyung di Minang.
Kisah perjalanan Empat Pitulai dari Pagaruyung menjadi bagian dari mitologi sukubangsa Rejang. Dalam mitologi tersebut terlampir mitologi keberadaan sukubangsa Pekal. Dalam satu sisi terlihat bahwa secara langsung SukubangsaRejang mengakui orang-orang dari Sukubangsa Pekal merupakan bagian dari Sukubangsa Rejang dibawah Bangmego Tubui. Dari sisi lain pada dasarnya orang Sukubangsa Pekal tidaklah dapat disebutkan sebagai bagian dari Sukubangsa Rejang. Hal ini tercermin dari penggunaan bahasa, aturan dan nilai budaya serta struktur sosial lainnya yang sebagian mengambil tata aturan nilai budaya Minangkabau.
Menurut cerita dari narasumber bahwa bangsa pekal itu senderi berasal dari kata “ Mengkal” yang berarti kalau ibaratkan pisang yang mengkal itu dibilang masak itu belum sedangkan mentah itu sudah tidak lagi. Jadi disini dapat juga kita simpulkan bahwa Suku Pekal itu sendiri berarti antara Suku Rejang dan Suku minangkabau.
Juga tidak terlepas dari asal mula Ketahun. Menurut cerita,dahulu kala ada seorang raja asal Rejang Lebong mempunyai 7 orang anak. Cerita ini bermula dari anak terakhir dan satu-satunya anak perempuan yang bernama putri Rindu Bulan. Namun karena putrinya ini main mata dengan pemuda biasa di kerajaannya,sehingga membuat raja Rejang Lebong marah. Raja memerintahkan keenam putranya untuk membunuh putrinya tersebut.
Atas perintah dari ayahnya berangkatlah enam anaknya itu, namun ke enam kakaknya ini tak tegah membunuh adiknya. Malah mereka membawa adik bungsunya ke pinggir sungai besar dan membuatkan sebuah rakit dari bambu aur dengan dibekali beras dan ayam. Maka berakitlah sang putri menyelusuri sungai. Sungai ini berasal dari 2 bukit yang satu itu bukit tapus yang sungai bermuara di muara ketahun dan yang satunya lagi bermuara ke Jambi. Hari demi hari,minggu demi minggu bahkan berbulan-bulan hingga setahun putri Rindu Bulan menyelusuri sungai hingga rakitnya rusak di muara. Kemudian ayam yang dibawah berubah menjadi seekor elang sedangkan beras yang dibawah tertumpah dan berubah menjadi senggugu.
Setelah rakitnya diperbaiki,putri Rindu Bulan kembali berakit hingga akhirnya sampai di pulau Pagai di daerah Padang. Kemudian ia di selamatkan oleh orang-orang di sana. Putri Rindu Bulan di berikan baju yang bagus. Karena kecantikanya,sang Putri Rindu Bulananak raja dari kerajaan pagai pun jatuh cintah. Kemudian itu dipinangla putri Rindu Bulan dan menikahlah mereka.
Di daerah asal putri Rindu Bulan,ayahnya bertanya kepada ke-enam anaknya. Apakah putri Rindu Bulan telah dibunuh. Tentunya ke-enam kakaknya menjawab tidak,kami tidak tega membunuh adik kandung kami sendiri,kami terlalu menyayanginya kata ke-enam kakaknya itu.
Putri Rindu Bulan kemudian mengakatan pada suaminya bahwa daerah asalnyadi daerah Rejang Lebong. Putri Rindu Bulan pun dan suaminya mengutuskan untuk kembali ke Rejang Lebong. Itulah awal cerita sungai ketahun yaitu berasal dari sungai yang dilewati oleh Putri Rindu Bulan selama setahun,maka sungai itu diberi nama Sungai Ketahun dan juga daerahnya yang bernama Ketahun.
Adakah juga cerita lain dari asal ketahun, pada dahulu orang belanda yang masuk kedaerah itu mengambil sumber alam yang ada disana. Karena disana banyak sekali harimau. Maka orang belanda tersebut menyebut daerah itu”Cat Town” jadi terpelesetlah dan daerah tersebut menjadi ketahun.
Bahasa
Bahasa suku Pekal jelas memperlihatkan campur bahasa antara bahasa Minangkabau dan bahasa Rejang. Pada saat sekarang, campur bahasa tersebut tidak hanya terbatas pada bahasa Minangkabau dan Rejang, namun juga mengambil bahasa-bahasa lainnya seperti Batak, Jawa dan Bugis. Perbedaan varian bahasa menjadi ciri khas lainnya dari campur bahasa pada sukubangsa Pekal. Varian tersebut berkaitan dengan intensitas hubungan dengan sukubangsa Minangkabau dan Rejang. Jika daerah tersebut lebih dekat dengan daerah Budaya Rejang, varian bahasa yang terlihat dari dialek akan mengarah pada bahasa Rejang, jika mendekati wilayah budaya Minangkabau akan mengarah pada bahasa Minangkabau.
Sistem Teknologi
Rumah adat masyarakat suku Pekal itu sendiri tidak berbeda dengan rumah adat dengan suku lainnya yang ada di Bengkulu yaitu rumah panggung. Sedangkan untuk senjata suku pekal yaitu keris,tombang dan parang. Baik yang dianggap sebagai benda keramat dan juga digunkan sebagai senjata untuk berburu hewan serta di gunakan dalam kegiatan-kegiatan yang lainnya.
Makanan khas dari Suku Pekal itu sambal unjang. Sambal unjang adalah makanan yang dimasak dalam bambu dan isinya ikan dicampur dengan rempah-rempah. Ikan itu di hancurkan bersamaan dengan bumbu-bumbu. Dan di letakan diatas api dan diatas nya di tutup oleh daun pisang. Hampir sama dengan caramemasak lemang dan juga masak ikan pais namun yang bedanya kalau ikan pais menggunkan daun pisang kalau sambal unjang itu menggunakan bambu.
Sistem Mata Pencarian
Sukubangsa Pekal 80% mata pencariannya merupakan petani yaitu mayoritas berkebun karet dan sawit. Hal ini berkaitan dengan lingkungan alamiahnya yang berupahutan dan lahan perladangan. Dari mata pencaharian ini terlihat bahwa sukubangsa Pekal pada saat sekarang berada pada tingkatan peradapan pertanian. Teknik ini merupakan ciri-ciri dari tingkatan peradapan pertanian menetap. Namun ada dari masyarakat Suku bangsa pekal yang berada di pesisir pantai yang memanfaatkan hasil laut sebagai nelayan. Juga sebagian dari masyarakat Suku bangsa Pekal juga bekerja di tambang batu bara milik PT Bijaksana dan di tambang emas yang kita kenal dengan tambang emas Lebong Tandai.
Sistem kekerabatan
Sistem kekerabatan suku pekal itu sangat erat sesama masyarakat pekal. Tapi beda dengan orang yang baru mereka kenal mereka akan melihat apakah orang tersebut baik atau tidak. Jika orang tersebut baik maka mereka akan menganggap orang tersebut seperti saudaranya sendiri namun jika kelakuan orang buruk maka mereka akan menjauhinya.
Dalam adat suku pekal jika wanita itu di “jujur” atau di beli oleh laki-laki,kebalikan dari adat suku minang. Jika seorang wanita itu sebelum menikah akan dimandikan dengan uang logam dan disumpah bahwa wanita itu telah dijual oleh calon suaminya dan wanita itu telah menjadi hak dari suaminya. Uang yang berasal dari pembelian adiknya tadi juga di pakai oleh kakaknya untuk membeli wanita yang akan jadi calon istrinya. Namun adat ini mulai hilang dan jarang lagi ditemui karena perubahan zaman.
Prosespernikahan suku pekal
1. Melamar atau berasan
2. Biaya adat
3. Menikah
4. Arak ( supaya orang-orang tahu bahwa akan ada yang menikah dan acara arak ini wajib tidak boleh ditinggalkan)
5. Duduk dikursi ditengah laman dikelilingi oleh orang banyak dan diiringi dengan tarian pencak silat
6. Balik kepelaminan
7. Minum punai untuk orang yang nolong dalam menyiapkan pernikahan yaitu pada pagi hari
8. Makan besak maksudnya hari puncak dengan makan-makan bersam yaitu pada sorenya.
9. Setelah selesai acarah pernikahan besok hariny diadakan ngubak basung atau doa( balik bahasa)
Sistem Pengetahuan
Sistem Religi
Masyarakat suku pekal itu mayoritas beragama islam. Namun masyarakat suku pekal masih percaya terhadap roh-roh nenek moyang atau memelihara mahluk gaib seperti yaitu harimau. Menurut mereka seorang warga pekal yang sudah meninggal nantinya dia akan berubah menjadi seekor harimau. Jadi ada sebuah ritual yang dilakukan oleh masyarakat suku pekal jika sawah atau ladang mereka dirusak oleh babi. Dalam ritual tersebut masyarakat pekal memberikan sesajen di daerah sawah atau ladang merekayang di rusak oleh babi tersebut. Sesajen itu burapa 7 telur ayam kampung yang diletakan bidai(anyaman bambu) dan diiringi oleh mantra-mantra. Mereka percaya bahwa sesajen yang mereka berikan akan di makan oleh roh-roh nenek moyang mereka. Menurut kepercayaan bahwa roh-roh nenek moyang mereka akan berubah menjadi harimau untuk mengusir babi. Setelah mereka melakukan ritual itu maka biasanya pada malamnya memang terdengar suara harimau dan itu sangat di percayai oleh suku pekal. Jadi sawah atau ladang mereka tidak perlu dijaga lagi karena sudah di jaga oleh harimau.
Acara keagamaan Suku Pekal yaitu sama seperti acara keagamaan suku-suku lainnya yang ada di Bengkulu yaitu zikir dan bedendang.
Kesenian
Ada tari gandai yaitu tarian bartautan yang dilakukan oleh seorang laki-laki dari suku pekal asli dan jika dilakukan oleh laki-laki dan perempuan atau berpasangan yang berasal dari suku pekal asli itu disebut tari gandai ambat. Tarian yang dilakungan secara bergantian menunjukan aksi dan kehebatan mereka dan biasanya tari ini di iringi oleh redap,serunai,gong yang merupakan alat musik tradisional dari suku pekal. Ada tiga jenis tarian gandai yaitu leluen,nenet,sementaro Tarian gandai ini wajib ditampilkan saat pesta pernikahan,namun bisa juga di tampilkan pada saat upacarapenyambutan tamu dari pejabat-pejabat atau orang penting yang datang. Lagu daerahnya yaitu Berpantun ( Gamat)

Semoga artikel ini bermanfaat
Sumber : Wikipedia

Terkait

Description: SEJARAH SUKU PEKAL BENGKULU UTARA Rating: 4.5 Reviewer: Joni Sadwin ItemReviewed: SEJARAH SUKU PEKAL BENGKULU UTARA
Al
Mbah Qopet Updated at: 01.12

0 komentar:

Posting Komentar

saya harap komentar yang baik dari teman-teman