Pemberian ASI secara eksklusif selalu dikampanyekan oleh pemerintah, karena akhir-akhir ada tren penurunan pemberian ASI pada bayi. kampanye pemerintah untuk ASI eksklusif tentunya didasari oleh bukti-bukti penelitian yang menunjukan keunggulan ASI dibandingkan dengan susu formula. Beberapa hasil penelitian terbaru kembali menemukan manfaat baik ASI bagi bayi yaitu : “ASI mampu mencegah gumoh, meningkatkan kesehatan usus bayi dan penemuan terakhir mendapatkan bahwa ASI mampu mencegah penularan HIV pada bayi”
ASI MENCEGAH GUMOH/REGURGITASI
Gumoh atau regusgitasi adalah peristiwa saat susu yang sudah masuk lambung bayi dimuntahkan kembali, karena belum bekerjanya otot di ujung kerongkongan untuk menutup jalan masuk makanan ke lambung.
Berbagai hasil penelitian di dunia mendapatkan bahwa bayi yang di beri (ASI) air susu ibu secara eksklusif mengalami gumoh (regurgitasi) lebih sedikit dibandingkan dengan bayi yang minum susu formula.
Penelitian di Indonesia juga mendapatkan hasil yang sama. Dalam riset yang dilakukan tahun 2004 di RSCM Jakarta atas 138 bayi yang baru lahir, diketahui intensitas bayi yang gumoh atau mengeluarkan isi lambung sehabis minum susu lebih banyak dijumpai pada bayi yang mengonsumsi susu formula.
Bagaimana dengan bayi yang tidak bisa mendapatkan ASI secara eksklusif ?
Salah satu solusi bagi bayi yang minum susu formula agar tidak sering gumoh adalah dengan pengentalan susu yakni menambahkan tepung beras ke susu formula, atau membeli susu formula dengan suplemen antiregurgitasi.
ASI MENJAGA KESEHATAN USUS BAYI
Sebuah studi terbaru mengindikasikan bahwa bayi yang diberi ASI cenderung memiliki usus yang lebih sehat ketimbang bayi yang diberi susu formula. Kolonisasi “bakteri baik” pada usus bayi sangat penting untuk perkembangan saluran usus mereka dan dalam pengembangan kekebalan tubuh.
Hasil penelitian menunjukkan, perbedaan kolonisasi bakteri pada bayi yang diberi susu formula dan yang diberi ASI, mengarah ke perubahan dalam ekspresi bayi pada gen yang terlibat dalam sistem kekebalan tubuh dan pertahanan terhadap patogen.
Dalam kajiannya, para peneliti menggunakan analisis transkriptome untuk membandingkan kondisi usus pada bayi yang selama tiga bulan diberi ASI eksklusif dan susu formula. Analisis transkriptome melihat pada sebagian kecil dari kode genetik yang ditranskripsi ke dalam molekul RNA dan mengukuran apakah gen dapat secara aktif membuat protein.
Hasil penelitian menunjukkan, bayi yang diberi ASI memiliki jangkauan mikroba yang lebih luas dalam usus mereka daripada bayi yang diberi susu formula, meski sistem kekebalan tubuh mereka telah dikembangkan untuk mengatasinya.
ASI MENCEGAH PENULARAN HIV
Satu lagi alasan mengapa Air Susu Ibu harus tetap diberikan oleh setiap bayi baru lahir, meskipun ibu mereka terinfeksi virus HIV. Riset terbaru mengklaim, para peneliti telah mengisolasi antibodi dalam ASI yang dapat melindungi bayi dari ancaman virus HIV.
Peneliti mengatakan, hanya satu dari sepuluh orang wanita yang terinfeksi HIV, yang dapat menularkan virus tersebut kepada bayi yang dikandungnya. Temuan ini dipublikasikan dalam PLoS One.
sumber : http://medis-update.blogspot.com
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus